Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadiri undangan Aa Gym dalam kajian
pekanan Daarut Tauhid di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (11/12).
Kajian ini digelar Aa Gym setiap dua pekan sekali, dan telah
berlangsung sejak 17 tahun lalu.
Aa Gym bertanya kepada Kapolri terkait beratnya tugas yang mesti
diemban. Karena bukan perkara mudah memimpin Polri yang beranggotakan
400 ribu orang.
“Apapun yang dialami, termasuk berbagai cobaan hidup kita kembalikan ke Allah,” kata Tito saat berdialog dengan As Gym.
“Polri adalah organisasi kepolisian nomor 2 terbesar di dunia setelah
Tiongkok. Polri memiliki tugas yang tidak mudah. Perkembangan lingkungan
yang dinamis dan karakteristik bangsa yang beragam serta kehidupan
masyarakat yang demokratis menjadikan Indonesia rawan terhadap isu yang
menyangkut suku, agama dan ras,” jawab Tito santai.
Menurut Kapolri Tito, potensi konflik dengan berbagai latar belakang.
khususnya SARA perlu ditangani secara sungguh- sungguh karena dapat
memecah belah bangsa. Demokrasi yang mengakomadasi kebebasan tidak harus
diterjemahkan sebebas bebasnya.
“Tugas Polri bersama komponen lainnya untuk menyatukan bangsa Indonesia
menuju bangsa yang aman, makmur dan sejahtera. Tugas Polri tentu kedepan
akan sangat berat dan tidak mudah. Perlu dukungan dari semua pihak.”
ungkap Tito. (DH)