Ada yang bilang: “Aku sudah muak dengan macet, banjir, birokrasi dan segala kesemrawutan Jakarta. Siapapun yang sanggup mengatasinya akan ku dukung, tak peduli bagaimana caranya dan apa agamanya”
Tampaknya logika putus asa semacam inilah yang menyergap sebagian saudaraku sehingga berkeputusan fatalistik. Selayaknya orang putus asa, tawaran apapun akan segera disambar, walau dari syaithan.
Ya, bagai orang mengidap penyakit menahun yang tak kunjung sembuh oleh pelbagai obat, lalu ditawari kesembuhan oleh iblis. Padahal, mati dalam iman jauh lebih baik daripada sembuh dalam kemusyrikan.
Ustadz Adriano Rusfi | https://www.mediadakwah.net/mati-dalam-iman-jauh-lebih-baik-daripada-sembuh-dalam-kemusyrikan/