JAWABAN UNTUK SEWORD HATER AA’ GYM SOAL PERSAMAAN AHOK
Oleh: Arifia Kasastra
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena izin-Nya lah kita masih diberi kesehatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis bisa menyelsaikan tulisan ini dan anda sekalian bisa membacanya.
Sholawat serta salam tidak lupa kita ucapkan kepada Rasulullah SAW. Karena Beliau lah kita masih disatukan dalam eratan tali persaudaraan Islam, atas izin-Nya semoga kita dipertemukan kembali di akhirat kelak sebagai orang-orang yang Mulia, Amin.
Tulisan ini adalah jawaban untuk seorang bernama Muhammad Nurdin terkait artikelnya di sebuah situs bernama Seword(dot)com tentang Aa Gym ( Baca : Aa Gym Kok Lebih Giat Urus Jakarta? ) pada 08/12/2016. Di artikel tersebut dikatakan, “Mengapa Aa menjadi sangat peduli dengan Jakarta? Aa begitu resah jika Jakarta dipimpin oleh orang yang bukan muslim.”, perlu diketahui bahwa yang dipedulikan oleh Aa Gym bukan hanya Jakarta nya saja, bukan pemimpin yang non-muslim nya saja, tetapi yang dipedulikan oleh Aa Gym adalah disana ada saudara Muslim yang akan dipimpin oleh non-muslim, kalau Ahok menang Pilkada.
Aa Gym juga turut aktif dalam Bela Islam, mengapa ? Karena kalau Aa Gym hanya berbicara, atau kasarnya Koar-koar di sosmed tanpa aksi nyata, itu bukanlah hal yang diajarkan dalam Islam, sebagaimana sabda Nabi SAW.,
“Usamah berkata; aku mendengar Beliau (Rasulullah SAW) bersabda: pada hari kiamat akan dihadirkan seseorang yang kemudian dia dilempar ke dalam neraka, isi perutnya keluar dan terburai hingga dia berputar-putar bagaikan seekor keledai yang berputar-putar menarik mesin gilingnya. Maka penduduk neraka berkumpul mengelilinginya seraya berkata; ‘wahai fulan, apa yang terjadi denganmu? Bukankah kamu dahulu orang yang memerintahkan kami berbuat ma’ruf dan melarang kami berbuat munkar?’ Orang itu berkata; ‘aku memang memerintahkan kalian agar berbuat ma’ruf, tapi aku sendiri tidak melaksanakannya dan melarang kalian berbuat munkar, namun malah aku mengerjakannya’. Ghundar meriwayatkannya dari Syu’bah dari al-A’masy [HR. Bukhari No. 3027, Muslim No. 5305].”
Dari hadits diatas jelas larangan untuk tidak hanya koar-koar saja, atau hanya Menyuruh saja, tapi ikut turut dalam apa yang kita katakan dalam aksi nyata. Namun anehnya, sang penulis artikel ini, ia malah mengaitkannya ke layar televisi, apa hubungannya ? Ini yang disebut dengan Su’udzon atau berburuk sangka, padahal jelas berburuk sangka itu bukanlah suatu ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Perlu di pertanyakan ini siapa panutan sang penulis, bukan berburuk sangka juga, tapi dengan tulisannya itu, dia belajar dari mana ? Ini Su’udzon.
Lanjutan dari artikel tersebut mengatakan tentang argumentasi Aa Gym tentang statusnya di sosial media. Penulis itu sempat menyebut Kaum Bersumbu Pendek, entah siapa yang ia maksud, mungkin.........entahlah, jangan Su’udzon seperti dia J . Status Aa Gym yang disampaikan adalah sebagai berikut :
“Kalau ada orang Muslim dukung Ahok karena katanya Ahok bisa membangun, maka sampaikanlah pada dia bahwa fir’aun bisa membangun mesir menjadi Negara gemerlap. Pendukungnya hidup makmur tapi fir’aun menistakan Agama Allah, maka Allah hancurkan dia.
Kalau ada orang Muslim dukung Ahok karena katanya Ahok bisa membuat Jakarta menjadi modern, maka sampaikanlah pada dia bahwa namrud bisa membangun Messopotamia menjadi Negara yang modern, bangunan menjulang ke atas dengan teknologi canggih saat itu. Hanya namrud menistakan Allah, maka Allah hancurkan dia.
Kalau ada orang Muslim dukung Ahok karena katanya Ahok bisa menjadikan hidup makmur, maka sampaikanlah pada dia bahwa Bangsa saba’ bisa membangun negerinya menjadi Negara yang makmur, bebas korupsi. Dan kaum saba’ menistakan Agama Allah, maka Allah hancurkan mereka.”
Dan lagi, Kaum Bersumbu Pendek pun disebutnya setelah itu, hmm.....siapakah Kaum yang dia maksud ?
Dari statusnya diatas, Aa Gym memisalkan Penista agama Ahok dengan Fir’aun, Namrud dan Kaum Saba’, Penulisnya menjelaskan satu persatu musuh Allah lalu membandingkannya dengan Ahok. Dari sini saya akan sertakan gambar atas kalimat-kalimatnya pertanyaannya agar tidak ada dusta diantara kita :D .
Fir’aun
Kemiripan apa antara Ahok dengan Fir’aun Ramses II atau Menerptah II ? Kenapa masih nanya, kan sudah jelas bahwa Fir’aun menistakan Agama Allah, dan Aa Gym pun sudah mengatakan dengan jelas,
“Pendukungnya hidup makmur tapi fir’aun menistakan Agama Allah, maka Allah hancurkan dia.”
Fir’aun MENISTAKAN Agama Allah, ini sudah jelas. Membunuh anak-anak ? Bukan, bukan itu, jangan fokus kesana. Jika pilih Ahok, Jakarta akan hancur sebagaimana Mesir ? Ya, bukan karena Ahok membunuh anak laki-laki, tapi ini hukuman atas Penistaan yang dilakukan Fir’aun pada zaman itu, dan hukuman ini juga (mungkin) akan berlaku pada Penista Agama seperti Ahok. (Wallahua’lam). Kemudian, “Banjir teratasi, kekumuhan diberesi, diskotik ditutupi, kebersihan terus ditingkatkan, kesejahteran masyarat membaik”, kenapa hanya kebaikannya saja yang ditulis ? Situ sehat ? Bagaiman dengan “Akuntabilitas Kinerja, Pertumbuhan ekonomi, Kemacetan dan......Banjir ? Serius banjir teratasi ? Giliran Aa Gym, “Banjir dimana-mana, inteleransi merajalela, prostitusi paling tinggi, kemiskinan nomor satu, kebersihan ah sudahlah.” Seakan-akan semua halnya serba salah, Aa Gym memang ikut mengurusi Jakarta (Ahok) tapi bukan berarti hal-hal yang dekat dengannya tidak ia urusi.
Namrud
Apakah Ahok mengaku dirinya sebagai Tuhan ? Tidak, Ahok tidak mengaku sebagai Tuhan. Raja Namrud berani mengaku Tuhan karena ia seorang Raja saat itu, seluruh kekua⁄saan negeri nya (merasa) ada ditanganya, berbeda dengan Ahok yang kekuasaannya hanya di Jakarta. Ini permisalan, Namrud berkuasa dengan total poin 20 dan mengaku Tuhan, maka ia menistakan Agama dengan poin 15 ⁄20, sedangkan Ahok berkuasa dengan total poin 4 dan menistakan Ayat Suci Al-Qur’an, maka ia menistakan Agama dengan poin 3⁄4 . Dengan pandangan tanpa fikir panjang, jelas Raja Namrud dengan Ahok berbeda persoalan, namun bagi mereka yang mau berfikir cerdas, kedua persamaan diatas adalah Sama. Lho kok maen perbandingan dan permisalan ? Lah dari awal artikel Seword kan yang dibahas memang permisalan :p .
Pertanyaan selanjutnya, Bukankah Tuhan (Allah SWT) sendiri yang akan menghancurkannya ? Ini bukan soal Allah SWT. Mampu atau tidak, bukan soal percaya atau tidak, tapi kepada siapa kita berpihak. Tahukah anda sebuah cerita tentang hewan (banyak sumber berbeda, antara Burung, Semut dan Semua binatang kecuali cicak) dan Cicak, pada saat Raja Namrud membakar Nabi Ibrahin AS. ? Ya, (harusnya) anda tau, hewan yang mencoba memadamkan Api yang membakar Nabi Ibrahim AS.,
Cicak bertanya “Untuk apa kamu bawa butiran air kecil itu, tidak akan ada gunanya dibanding dengan api Namrud yg akan membakar Nabi Ibrahim?”
Hewan itu menjawab “Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku dipihak yg mana".
Di sisi lain, cicak ikut meniup api yg dibuat oleh Namrud agar semakin membesar.
Dari cerita diatas jelas, bahwa kami, Umat Islam yang melakukan demo-demo dan aksi-aksi yang anda sebut diatas, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk Aa Gym berperan sebagai Hewan yang memadamkan Api itu, apakah anda sebagai cicaknya ? Anda yang memutuskan J . Wallahua’lam.
Kaum Saba’
Apakah Ahok adalah sosok yang pembangkang ? Kaum Saba’ dihancurkan melalui runtuhnya bendungan karena Mereka memilih untuk mengklaim kemakmuran itu sebagai milik mereka. Mereka menganggap negeri itu adalah milik mereka sendiri, bahwa merekalah yang menjadikan semua keadaan yang luar biasa tersebut ada. Ini adalah bentuk penistaan Agama yang dilakukan oleh Kaum Saba’. Penistaan yang dilakukan oleh Ahok adalah mengatakan bahwa orang yang menggunakan Surat Al-Maidah Ayat 51 adalah pembohong. Lalu dimana persamaannya ? Ahok yang (KATANYA) mengatasi banjir, kekumuhan diberesi, diskotik ditutupi dsb. Sedangkan ia menistakan Agama. Kaum Saba’ dan Ahok sama-sama keluar dari batasannya, kelewatan, PENISTAAN. Dan, bayar zakat ? 55 juta 55 ekor ? Perlukah kami, umat Islam, Aa Gym, memberikan laporan berapa zakat yang kami bayar ? Buat apa ? Toh hitungan pahalanya ada pada Allah SWT. Dengan menyebarkannya tidak akan bertambah pahala itu, mungkin malah berkurang karena terkesan sombong, Pamer :p
Seperti PERMISALAN saya sebelumnya,
Fir’aun, Namrud dan Kaum Saba’ berkuasa dengan total poin 20 dan melewati batas, maka ia menistakan Agama dengan poin 15 ⁄20 , sedangkan Ahok berkuasa dengan total poin 4 dan menistakan Ayat Suci Al-Qur’an, maka ia menistakan Agama dengan poin 3⁄4 . Ingat, ini PERMISALAN, secara gamblang 15 dan 3 sangat jauh, 5 banding 1. Namun, kekuasan Fir’aun, Namrud dan Kaum Saba’ sangat luas, berbeda dengan Ahok, yang hanya seorang gubernur DKI Jakarta Non-Aktif. Dan dengan ini, bukan kita yang menilai apakah sama atau tidak, setara atau tidak, wong kita nggak pernah ketemu Fir’aun dan Namrud serta tidak hidup di zaman Kaum Saba’. Tapi persamaan dari Fir’aun, Namrud dan Kaum Saba’ dengan Ahok adalah PENISTA AGAMA. Dan kita semua tidak ingin apa yang terjadi pada mereka juga terjadi di Jakarta, Indonesia atau dimanapun. Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sumber : MuslimCybers.net