-->

Minggu, 11 Desember 2016

"REVOLUSI 2016" Tausiyah KH Bachtiar Nasir di Tabligh Akbar Masjid Jogokariyan Jogja


"REVOLUSI 2016"
Tausiyah KH Bachtiar Nasir, Lc di tabligh akbar milad Masjid Jogokariyan Jogja
Ahad, 11 Desember 2016

"Apakah kita butuh Aksi Bela Islam 4?"
Dijawab jama'ah "TIDAK !!"
"Apakah kita ingin Revolusi?"
Dijawab "YA !!!"

Revolusi kita tidak hanya mental. Revolusi kita dasarnya pada surah Ali 'Imran ayat 26-27:

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).

Sebenarnya revolusi itu sudah berjalan. Bayangkan Aksi 212 kemarin sukses, siapakah yang gerakkan?

Jika pada aksi 411 target kita adalah audiensi dengan presiden yang ternyata malah ditinggal pergi, tidak didengar. Maka aksi 212 kemarin kita mengetuk pintu langit bukan istana. Kita curhat pada yang Maha Mendengar, apa yang dilakukan-Nya kita hanya bisa tawakal.

Kita tidak ingin revolusi seperti 1998 yang dilakukan dengan kemarahan dan destruktif. Yang akibatnya ya sekarang ini kita dikuasai asing dan aseng.

Jika ditanya apakah GNPF punya visi atau grand desain tertentu. Tidak, GNPF hanyalah bertugas mengkanalisasi aspirasi umat. Jika ditanya apa visinya, baca surah Al-Maidah ayat 50-58.

Sungguh aksi 212 kemarin masih memancing kekaguman para ahli sosiolog dan antropolog dunia, siapa yang menggerakkan.

Apakah mungkin orang Ciamis yang jalan ratusan kilometer itu sangat kecil jika untuk urusan pilkada DKI. Pengelolaan logistik yang sangat baik saat aksi yang semua muncul dengan spontanitas. Penjagaan ketertiban, kebersihan dan keamanan yang luar biasa. Datang dan pulang dalam waktu singkat. Belum lagi gerakan Mega cyber Army yang bergerak serentak membangun informasi yang melibas para buzzer bayaran.

Target revolusi kita adalah adanya keadilan hukum. Hukum diterapkan secara adil. Kita tidak ingin lengserkan siapapun dari jabatannya. Tapi manakala hukum ditegakkan dengan adil, yang memang melanggar ditindak tegas, dengan sendirinya pejabat yang korup dan busuk akan tergantikan sendiri, akan lengser sendiri.

Jadi energi kita harus selalu dijaga baranya, termasuk gerakan 1212 subuh berjama'ah harus juga kita sukseskan untuk terus memastikan revolusi ini berjalan sesuai koridornya. Gerakan kembali ke Qur'an juga harus menjadi perhatian serius. Termasuk usaha meningkatkan persaudaraan mukmin, menciptakan ukhuwah yang kokoh. Kita memang berasal dari berbagai ormas, aliran Islam sudah mulai untuk menyatu dalam gerakan. 212 adalah buktinya.*** (fb)

Previous
Next Post »